Seruput Kopi Surabaya

Ngopi sèk cèk gak salah paham. kalimat ini sering menjadi topik utama ketika seseorang itu sedang dihadapkan kondisi yang tidak enak. Berinteraksi dengan banyak orang yang jelas berbeda kepala. Seringkali memancing persoalan-persoalan entah itu sepele atau masalah besar sekalipun, kalimat ini seperti angin segar yang menyejukkan pikiran, semacam menemukan sebuah solusi “ayo ngopi sheg rek cek gak salah paham.” karena rasa penasaran membuat saya mencari tahu arti dari kalimat itu. ternyata kopi hanya dibuat sebagai kata kiasan saja yang artinya mengajak temannya nyangkruk atau yang dikenal istilah nongkrong. Berbeda ketika persoalan itu dihadapi dengan duduk di ruangan resmi. Akan menjadi tegang. Duduk santai dengan ditemani secangkir kopi beserta kudapaannya akan membuat pikiran lebih fresh. So, mau ngobrol pun jadi lebih enak.

Kopi terbuat dari tumbuhan kopi yang menghasilkan buah kemudian diproses menjadi bubuk kopi. Setiap daerah pun memiliki cirikhas kopi. Ada kopi medan, kopi sulawesi, kopi bali dan kopi trubuk. Minuman ini menjadi favorit teman setia untuk bergadang, cangkrukan maupun teman penyambut pagi. Tak memandang status kopi ini cocok untuk semua kalangan dari tukang becak, pedagang kaki lima, pelajar maupun pejabat sekalipun meminumnya.

Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik seperti halnya kopi. Minuman ini akan terasa nikmat jika dibuat dengan kadar yang pas. Tidak kemanisan, tidak terlalu pahit pas sesuai dengan porsinya. Untuk satu cangkir cukuplah dengan 1 sendok makan kopi, eits ... jangan terlalu banyak. satu sendok makan itu sama saja 3 gram jadi cukup satu cangkir itu 3 gram saja. Tambahkan 3 sendok makan gula supaya legit. nah, jangan lupa tambahkan air panas yang mendidih. Karea panas belum tentu mendidih. Tidak mendidih berarti belum mateng. So, tambahkan air mendidih kemudian udek kopi sampai semuanya tercampur.

Taraaaa ... kopi sudah siap diseruput. Tips untuk teman-teman semuanya, dalam pembuatan kopi gunakanlah takaran yang pas. Karena minuman ini sudah di patenkan arek Suroboyo “Ngopi sèk cèk gak salah paham.” maka jangan sampai gara-gara takaran yang tidak pas. Terlalu pahit mungkin atau terlalu legit hingga terjadi kesalah pahaman. Bukan solusi yang didapat justru akan merubah filosofi yang baru “ojok ngopi, Rèk nggarai gelut.”
So, gunakanlah takaran yang pas, 1 sendok makan kopi, 3 sendok makan gula untuk satu cangkir. Selamat mencoba. Monggo dipun seruput.

*Agustha Ningrum

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama