Oleh: Nur Hayati
Sebuah perpustakaan yang tanpa aktifitas tak ubahnya seperti gudang buku yang fungsinya hanya sebatas tempat menyimpan buku. Tempat menyimpan buku yang tanpa aktifitas ibarat tubuh tanpa nyawa. Seperti zombie yang terlihat bergerak seperti manusia tapi tanpa nyawa dan hati. Ya, hati. Libatkan hati agar tak seperti zombie.
Jika ditanya apa saja kegiatan di PKNR mungkin saya akan menjawab bahwa kegiatan utamanya ya membaca dan peminjaman. Namanya juga perpustakaan. Sebagai inovasi dari PKNR, masih ada jenis kegiatan lainnya baik yang dibuat oleh pengelola maupun atas permintaan pengunjung. Baik kegiatan yang terencana maupun kegiatan on the spot.
Kegiatan yang terencana sudah bisa dibayangkan seperti apa bentuknya. Mungkin tidak jauh berbeda dengan kegiatan di perpustakaan atau TBM~TBM yang lainnya. Sebut saja Wisata Buku, Bimbel, Storytelling, dan lain~lain. Sementara kegiatan yang on the spot itu seperti bermain APE Alat Peraga Edukatif), dan Kotak curhat.
Kotak Curhat bukan berarti saya menyediakan sebuah kotak dengan lubang memanjang di tengahnya yang bisa dimasuki kertas yang berisi curhatan para pengunjung tentang PKNR. Bukan, bukan itu yang saya maksud. Kotak curhat ini sebenarnya adalah sebutan dari sebuah kegiatan dengan saya sebagai kotaknya yang menerima curhatan pengunjung utamanya anak~anak dan remaja.
Pengunjung PKNR memang mayoritas adalah anak~anak dan remaja. Mereka datang dari berbagai kalangan. Namun karena lokasi PKNR berada dekat dengan rel, maka tidaklah mengherankan jika pengunjung terbanyaknya berasal dari daerah pinggiran rel kereta api Wonokromo.
Mungkin bagi sebagian orang, anak~anak dan remaja ini terbilang nakal bahkan mungkin liar. Penampilan yang lusuh, tanpa alas kaki, suka berkata kotor dan kasar, serta tingkah laku yang seringkali ugal~ugalan dan tidak terkendali. Tapi menurut saya tidak semua anggapan tentang mereka itu benar adanya. Masih banyak sisi baik dari diri mereka.
Kehidupan keras ryang menuntut orang tua mereka untuk bekerja keras membuat anak~anak ini tumbuh tanpa perhatian yang layak dari keluarga. Hal ini membuat mereka mencari cara untuk menyenangkan hati mereka atau hanya untuk sekadar mendapatkan perhatian. Beruntung jika mereka mau mencari pengalihan ke tempat macam PKNR ini. Setidaknya mereka berada di lingkungan yang tidak membawa dampak buruk.
Baiklah, mari kita kembali pada kotak curhat yang ternyata adalah tugas bonus untuk Petugas TBM seperti saya. Tugas saya kali ini adalah mendengarkan segala curhatan, cerita bahkan keluh kesah mereka. Tentang apa?. Tentang apapun itu. Saya akan berusaha menjadi pendengar yang baik untuk mereka. Jika memungkinkan, sedikit nasehat semoga bisa membantu mereka. Tapi setidaknya mereka tidak lari pada hal~hal yang negatif.
Banyak hal yang begitu mengejutkan dari pengakuan yang keluar dari mulut mereka. Sejatinya mereka masih anak~anak dan remaja polos. Tidak jarang ada dari mereka yang sampai menangis seakan tak kuat menahan beban hidup. Bahkan ada hal~hal yang selama ini hanya saya dapati dari berita televisi dan koran, sekarang saya berhadapan langsung dengan sang lakon. Masya Allah, di saat seperti itu saya hanya bisa diam dan tertegun sesaat.
Sekadar menjadi pendengar yang baik bagi mereka merupakan tindakan paling sederhana yang bisa kita berikan pada mereka. Berusaha menjadi sahabat, kakak, atau bahkan memosisikan diri kita sebagai orang tua dengan memberi nasihat. Menyuguhkan cerita~cerita pembangun jiwa juga bisa menjadi salah satu cara untuk memberi nasihat pada anak~anak ini.
Mendengar semua cerita mereka dan berusaha membantu semampu saya, membuat saya semakin bersyukur bahwa Gusti Allah itu Maha Penyayang. Betapa Tuhan telah melimpahkan rahmatNya yang tak terhingga. Hal ini juga yang kadang saya sampaikan kepada mereka. Bahwa di sisi lain dari kehidupan mereka, masih banyak hal~hal yang merupakan keberuntungan bagi mereka.
Posting Komentar