Dokumentasi Kegiatan FLP Surabaya |
Oleh: Lathifah
Aku dan FLP Surabaya adalah keluarga tanpa terikat darah. Kami membangun dan tumbuh bersama dalam sebuah rumah bernama FLP Surabaya. Ikatan persaudaraan kami menjadi pondasi kokoh. Setiap saudara menjelma tiang-tiang yang menyanggah yang berasal dari karya tulisan kami. Setiap hari kami memolesnya dengan berbagai kegiatan dan program kerja.
Di setiap perjumpaan
percakapan mengalir, dengan serius membahas kepenulisan, kinerja anggota sampai
reremahan bernutrisi. Kami berbincang tentang kesehatan, kuliner, wisata plesir,
perkerjaan, bahkan tentang perjodohan. Semua hal yang ingin diperbincangkan
pada detik itu. Kami selalu menjadi kami seutuhnya.
Setiap orang
menghargai pendapat dan setiap mata memandang saudaranya dengan hormat. Kita
semua spesial dengan segala kelebihan dan kekurangan. Menerima semuanya, belajar
bersama, saling berbagi ilmu dan menjadi lebih baik lagi ialah keluarga kami.
Namun membangun
rumah ini memang tidaklah mudah. Berat bukan bearti harus enteng ditinggalkan
begitu saja, itu zalim namanya. Pundak kita harus lebih kokoh, kuat memangku
semua tanggungjawab, karena Allah tidak pernah salah memilih pundak. Kitalah
orang-orang pilihan yang bertemu, lalu saling mengungatkan dalam dunia kepenulisan.
Jangan
pernah memandang atau menghitung tenaga, keletihan dan pengorbanan yang sudah diperjuangkan,
itu semua tidak berfaedah dan hanya menambah beban. Tengoklah senyum keluarga
kita. Ikatan yang semakin kuat, ilmu yang semakin bertambah, bekal akhirat yang
semakin meninggi. Janganlah ragu, saudaraku!
Enam tahun aku
bersama FLP Surabaya. Kami terikat dengan begitu alami, tanpa mengenal kata
usia, status, dan berbagai sekat lainnya. Perbedaanlah itulah yang semakin
memikat keluarga kami.
Perjumpaanku dengan
Mami Retno, mami yang sayang dengan kami, anak-anaknya. Bunda Hamim dengan
semangat belajarnya yang tinggi dan berbagai tulisannya di blog hamimku.com.
Bunda Aisyah, penulis naskah Film dan aktif mengeolah divisi bisnis. Bunda Sava
yang begitu jago berbahasa Inggris dan meracik kata penuh makna. Tentu saja
Bunda Nur Hayati, yang ramah senyum, penjaga perpustakaan favorit kita semua,
ah jadi kangen. Jiwa muda bunda-bunda di FLP Surabaya selalu menular pada kami
semua.
Mas Saif yang
tidak pernah lepas dari buku dan laptop. Dia yang selalu datang paling awal
mengawali kegiatan FLP Surabaya. Bukunya “Mengeja Jejak-Jejak Baginda” menjadi
juara nonfiksi Pena Award. Ketua yang sangat membanggakan sekali.
Mas Ivan yang
aktif menulis, bersuara dan selalu mengingat segalanya. Semua memori kami
bersama FLP Surabaya diingatnya dengan begitu akurat. Mas Danang, ketua Bonek Hijrah Surabaya, yang
selalu aktif berdakwah dimanapun dan kapanpun. Thoriq, yang suka banget ngopi
dan main game. anak bungsu yang bikin kita semua gemes, ha-ha-ha. Mas Fath,
manajer Mc Donald yang penuh tanggung jawab di Divisi Media. Chef Along siap
sedia memasak dan pandai merekam memori kami menjadi video, di sanalah kami
abadi. Inilah yang dikenal mas-mas Buaya jinak FLP Surabaya.
Frau Ratna yang
paling mencintai keluarga ini dan rela mengorbankan apapun. Murid-murinya
berhasil ke Jerman, Frau berhasil berlabuh di hati kami semua. Ning Ihdina,
wanita tangguh yang produktif menulis. Dia yang kami sayangi jauh-jauh menempuh
perjalanan Jombang–Surabaya untuk berjumpa dengan kami. Sebagai pendiri
penerbit Sahaja, mereka tetaplah sederhana dan ramah. Wanita yang lahir seperti
lahirnya keluarga kami pada bulan Februari. Selamat ulang tahun kesayanganku,
we love you so much.
Jay dan Anis,
sepasang tulang rusuk dan iga yang dipertemukan lewat FLP Surabaya. Berdua
begitu semangat berjuang membangun mimpi-mimpi mereka. Mbak Ririn pembaca
berita yang aktif belajar di setiap kesempatan. Wanita tangguh lainnya yang
hobi bersepeda ke manapun kakinya melangkah ialah Mbak Nurul Khasanah. Dialah
juga siap sedia membantu semua kegiatan FLP Surabaya.
Mbak Fiona,
punggawanya Divisi Karya, suaranya mengalun merdu membuka kegiatan- kegiatan
divisi Karya. Riska penulis aktif web novel yang paling suka memantik percakapan
di keluarga kami. Suci Ummi, sekertaris FLP Surabaya yang hobi traveling dan
suka menulis juga pastinya.
Mbak Suchoy, guru
anak-anak TK yang juga pemilik toko suchoylab, alat tulis super kyowo. Luluk
yang selalu ceria mewarani kegiatan kami. Anin, anggota kami yang tetap
bertanggungjawab menjalankan amanhnya meski sedang studi di Inggris. Dan
perkenalkan anggota baru keluarga ini, Dwi Ratna dan Maulidiyah. Selamat datang
di keluarga FLP Surabaya.
*) Maaf klo ada
salah, bisa langsung hubungi Fafa ya, pemilik tulisan ini yang tentu saja
sayang dengan kalian semua, My Beloved Family.
Tema: Aku dan FLP
Posting Komentar