Membunuh Rindu
Oleh : Agustha Ningrum
 |
| Sumber: Google Image |
Bercerita pada senja yang temaram
Hanya satu saja pintaku pada hujan
Redupkan rindu yang menyesakkan
Rindu yang tak sempat tersampaikan oleh hujan kepada matahari
Mengendap perlahan menembus hati
Menggunung tinggi hinggap meracuni kulit ari
Tepat satu windu yang lalu kau pergi...
Satu windu itu pula separuh jiwaku turut pergi ...
Andai hujan dapat membawamu kembali..
Atau purnama membawamu pergi..
Seketika kuhunus jantungku..
Tetapi tetap saja rindu tak pernah mau pergi...
Gadis Pengurai Benang Kusut
Oleh : Agustha Ningrum |
| Sumber: Google Image |
Mencium kesunyian...
Aku berlari mengejar gelap..
Merangkak pelan di tengah keramaian
Mendengarkan aroma kopi senja
Mencari benang yang ternyata sudah sangat usang
Ku urai satu-satu
Jemariku berdarah
Jantungku patah
Dongeng yang kau kemas ke dalam benang kusut itu telah terurai dengan rapi..
Tetapi kenangan tetap mengeriput, kusut, berselimut darah...
Masih tetap membisu, cinta?
Berceritalah, lepaskan topeng ketakutanmu..
Benang kusutmu telah ku sulap menjadi selimut hangat
Walau berlumur darah...
Berceritalah, sayang...
Akan ku buatkan kopi petaka untukmu..
Biodata Penulis
Agustha Ningrum, aktif sebagai anggota Forum Lingkar Pena Surabaya... Karya-karyanya pernah dimuat di tabloid kuliner Lezat resep kreasi, beberapa buku antologi cerpen salah satunya berjudul Jomblo Sampai Halal, Hidup Ini Indah, Beih dan kumpulan puisi Ibu Sanggar Alang-Alang.
Penulis dapat disapa melalui email agusthawriting@gmail.com
Web : www.dibkitchen.com
Posting Komentar