Hadiah untuk Mamah, Kado Milad FLP ke-23



bedah buku "Hadiah untuk Mamah"


Suasana Perpus BI yang terletak di jalan Taman Mayangkara nomor 6 Surabaya terlihat berbeda dari biasanya. Tampak kerumunan anak muda dan beberapa kalangan dewasa sedang ramai menempati kursi yang telah tersedia. Rupanya sedang ada agenda bedah buku anak yang dilakukan oleh Forum Lingkar Pena Surabaya.

Ahad, 23 Februari 2020 bertepatan dengan hari jadi Forum Lingkar Pena yang ke-23. Acara puncak yang berlangsung di Bandar Lampung ini juga dimeriahkan di tingkat cabang tak terkecuali FLP cabang Surabaya. Dalam kesempatan kali ini FLP Surabaya memeriahkan agenda milad dalam serangkaian acara. Mulai dari pendaftaran pra muda sebagai sarana menjaring anggota baru dua bulan sebelumnya, berlanjut dengan acara inti yakni bedah buku cerpen anak yang merupakan kumpulan hasil karya anggota FLP Surabaya. Dimeriahkan pula dengan dongeng dari buku "Hadiah untuk Mamah" dan penyerahan hadiah artikel Islami kerjasama FLP Surabaya dan UMMA (Aplikasi Komunitas Muslim).

foto bersama para peserta

foto bersama pemateri dan perwakilan umma


Acaranya cukup semarak dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari perwakilan komunitas pemuda di Surabaya, calon pramuda serta peserta lomba menulis artikel islami. Terlihat antusias para tamu yang hadir dengan munculnya berbagai pertanyaan seputar kepenulisan khususnya menulis cerita anak. Bang Fadly selaku pemantik membedah buku “Hadiah Buku untuk Mamah
memberikan penjelasan dengan rinci dan mudah dipahami. Pengalaman beliau akan dunia kepenulisan memberikan banyak tambahan ilmu bagi peserta. Beliau juga mengapresiasi buku cernak karya FLP Surabaya karena isinya yang ringan namun memiliki bobot dalam menanamkan nilai-nilai keseharian untuk anak-anak. Jadi buku ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Gendhis Arimbi, editor buku
Hadiah untuk Mamah menambahkan bahwa hampir keseluruhan penulis belum pernah menulis cerita anak. Namun ini hal ini menjadi challenge bagi anggota FLP Surabaya dalam mengasah kemampuan menulis mereka. Ternyata setiap penulis mampu belajar secara mandiri untuk menulis dan berkarya di luar kebiasaanya mereka seperti puisi, cerpen dan novel.

Acara yang berlangsung dari pukul 9 hingga 12 tidak terasa berlalu dengan cepat. Peserta pun tampak menikmati setiap sesi acara. Setelah agenda pembagian hadiah dari lomba artikel islami dilanjut pemberian apresiasi bagi anggota FLP Surabaya yang mengikuti lomba cerpen sastra hijau yang diselenggarakan oleh FLP Pusat sebagai rangkaian Milad FLP ke-23 dengan mengusung tema Menanam Aksara Lestarikan Bumi.

Agenda
peluncuran dan bedah Bbuku serta serangkaian acara ditutup dengan sesi foto bersama anggota FLP Surabaya dan peserta yang hadir. Setiap sesi berjalan dengan baik dan lancar. Semoga membawa banyak kebaikan bagi peserta yang hadir dan anggota FLP Surabaya pada khususnya. (*)

Hamimeha
Bendahara II FLP Surabaya 2019-2021




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama