Ilmu Bunuh Diri

Oleh: Nur Fadilah Anisa
https://pixabay.com/id/photos/sendirian-sedih-depresi-kesepian-2666433/
Ilustrasi: pixabay.com

    Di balik tawa riang itu, siapa yang tahu? Semua manusia berlomba-lomba untuk mempelajari ilmu kamuflase. Sayangnya, bukan untuk melindungi diri sendiri, namun justru melukainya. 

    Berlomba untuk jadi yang terbaik, terdepan, dan ter yang lainnya. Tanpa maksud pasti mereka berusaha melangkahkan kaki dengan beban berat itu. Tergerak karena luka, mereka merasa itu benar. Ajang pembuktian akhirnya tak jarang menjadi kedok. 

    Namun layangkanlah pertanyaan sekali lagi, apa harus begitu? Apa pembuktian akan selalu membungkam sumber luka? Apa pencapaian akan selalu melegakan jiwa? Apa bahagia harus lebih dulu terasa pilu? 

    Tak sedikit yang bimbang di perempatan jalannya. Hanya karena ia tergerak oleh sesuatu yang tak seharusnya. Melihat kembali memori-memori yang akhirnya jadi korban. Saat itu, waktu sudah tak dapat diputar, langkah tak bisa mundur. Tubuh hanya mampu berbalik dan memandang semua jejak beserta luka itu. Menyesalkah? Sebaiknya jangan, jangan mengulangi jalan yang sama lagi.*

* Diambil dari Pekan Karya pertama FLP Surabaya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama