Bukan Sekadar Wadah

Oleh: Idbadriyah 

Ilustrasi: Pixabay.com

Ada hal yang miss dalam rangkaian kehidupanku. Aku bersyukur memiliki waktu dan menyadari apa-apa yang aku lewatkan selama remaja. Belum menjadi pribadi yang dinamis. Pribadi yang dinamis dalam menyampaikan isi kepalanya lewat tulisan. Aku lupa kapan tepatnya aku tersadar bahwa sebuah tulisan akan tetap hidup bahkan saat si penulis sudah meninggalkan dunia. Jadi aku mendaftarkan diri di komunitas ini. 

Kukira dengan bergabung di komunitas Forum Lingkar Pena (FLP), tulisanku lebih sistematis dan efektif untuk dibaca. Ternyata bukan itu. Skill menulis bisa diasah dengan banyak menulis, disiplin dan konsisten menulis apa saja yang ada di otak dan meresahkan. Kamu bisa langsung terjun mengirim naskah ke media cetak atau daring hingga euforia penolakan dan kritikan nyata dirasakan. Dan ya, aku baru sadar setelah terpapar orang-orang di komunitas ini. Umm, tapi tetep aja ngga pernah kirim ke media cetak, wkwkwk. Kempis sebelum mengembang. Salah komposisi, nih!

Bergabung di FLP menyita sedikit akhir pekanku untuk program kerja. Ada beban menjadi pengurus dengan aneka latar belakang SDM yang beragam. Isi kepala dan kesibukan yang warna-warni, juga seni komunikasi yang sering kali mengaktifkan alarm diri bahwa bukan ini wadah yang kucari. But, yea, here am i. Mencoba menantang diri bahwa aku cukup bisa menyelesaikannya, legowo, dan menerima keragaman itu. Mungkin saringan keikhlasan harus rajin dibersihkan agar tetap bekerja sesuai baku mutu mukmin dalam menghamba. 

Semoga baik buruknya aku di dalam wadah ini membuatku lebih berbelas kasih, membangun, dan bermanfaat di kemudian hari. Terima kasih Allah yang telah membawaku dengan aktivitas dan persaudaraan ini. FLP bukan sekadar komunitas. Tapi juga penambah aktivitas untuk tidak rebahan di akhir pekan. SELAMAT ULANG TAHUN ALARM REBAHANKU DI AKHIR PEKAN! 

*Diambil dari Pekan Karya 9 untuk memperingati Milad FLP Surabaya ke-16