Poster BISIK #5 |
Program Bincang
Sirah dan Keislaman (BISIK) FLP Surabaya terus berlanjut di pekan pertama
setiap bulannya. Ahad (5/9) pukul 19.30 WIB kemarin program BISIK sudah
memasuki episode kelima. Materi dilanjutkan pada bab ketika nabi menerima wahyu
di Gua Hira.
Saifuddin Syadiri
yang masih menjadi satu-satunya pemateri di program ini menjelaskan secara
runtut tentang peristiwa penerimaan wahyu oleh Nabi Muhammad Saw.
“Ketika mendekati
usia 40 tahun, Nabi senang untuk uzlah (mengasingkan diri) di sela-sela
waktunya. Kadang sepuluh malam, kadang lebih dari sebulan. Begitu seterusnya
sehingga beliau didatangi oleh wahyu di salah satu khulwah(menyendiri)-nya,”
terang ketua FLP Surabaya yang lebih akrab disapa Saif ini.Dokumentasi BISIK #5
Saif juga menjelaskan bahwa penting bagi seorang muslim, terutama seorang dai atau aktivis dakwah untuk menyendiri lalu bermuhasabah dalam sunyi, berzikir, merenungkan keagungan Allah. Sehingga bisa terhindar dari penyakit hati dan bisa melatih hati untuk lebih mencintai Allah. Menyendiri itu juga bisa jadi obat bila dilakukan seperlunya.
“Sebab para ulama
sepakat bahwa menjaga hati adalah kewajiban. Ilmu ini ada yang menyebutnya
tasawuf, ihsan, ada juga yang menyebutnya sebagai ilmu suluk,” jelas Saif.
Meskipun BISIK
masih dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting, tidak mengurangi
semangat peserta untuk menyimak pemateri dengan saksama. Tak hanya belajar
sirah, di akhir sesi para peserta juga antusias mengajukan
pertanyaan-pertanyaan seputar keislaman. (*RWA)
*Ratna W. Anggraini
Keren..
BalasHapusPosting Komentar