Oleh: Nurhalimah
Ilustrasi: Pixabay.com |
Masa pandemi adalah masa di mana
segala kehidupan berubah. Seharusnya bekerja di kantor, malah di rumah.
Biasanya belajar di sekolah, kini di rumah. Dulu rapat saja dilakukan di luar
rumah, kini bermodalkan jaringan internet dan media laptop atau gawai, sudah bisa
mengadakan rapat. Hal ini sudah berlangsung lama, nyaris hingga hari ini.
Tercatat sejak tanggal 3 Juli 2021
diberlakukan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Program ini
dikeluarkan pemerintah sampai tanggal 20 Juli 2021 dari Jawa hingga Bali.
Kemudian semakin diperluas ke 15 wilayah; sebagaimana dilansir dari kompas.com,
terdiri dari kota Tanjung Pinang dan Batam (Kepulauan Riau), Kota Singkawang
dan Pontianak (Kalimantan Barat), kota Padang (Sumatera Barat), Mataram (NTB),
dan kota Medan (Sumatera Utara). PPKM darurat ini dilaksanakan lebih ketat
dibandingkan sebelum-sebelumnya. Sebagai salah satu ikhtiar untuk menangani
lonjakan sebaran Covid-19.
Selama di rumah pasti kebosanan
melanda. Untuk menguranginya kita bisa memanfaatkan tantangan selama PPKM di
rumah dengan melakukan beberapa aktivitas yang bermanfaat. Seperti mengerjakan
hobi yang bisa dilakukan di dalam rumah, olahraga, membaca buku, dan lainnya.
Saya sendiri selama pandemi merasa banyak manfaat yang didapat. Mulai dari bisa
berkumpul dengan keluarga di rumah, belajar dari rumah, dan masih banyak lagi.
Belajar Dari Rumah
Sebagai mahasiswa baru, mesti tidak setuju jika kuliah
diberlangsungkan secara daring. Namun nyatanya keadaan memaksa untuk menerima.
Agar tidak tertular virus Covid-19, maka antisipasi lebih penting daripada
terlanjur terpapar. Akan tetapi jika direnungkan kembali, belajar dari rumah
khususnya bagi mahasiswa lebih murah. Cukup bermodalkan paket data dan
semangat, sudah bisa belajar. Berbeda ceritanya ketika kuliah offline,
harus menyewa kamar kos, biaya hidup, dan butuh bensin. Di samping itu belajar
di rumah menjadi lebih dekat dengan keluarga. Bagi mahasiswa perantauan, pulang
ke rumah sangat jarang. Di saat seperti inilah peluang berkumpul lebih banyak.
Webinar Online
Selain bisa kuliah daring, beragam webinar juga bisa kita akses
dengan mudah, bahkan gratis. Cukup mencari informasi mengenai webinar-webinar
itu dan menyiapkan kuota, sudah bisa mengakses. Berbeda ketika keadaan tidak
pandemi, untuk menghadiri sebuah seminar, kita masih perlu datang ke lokasi.
Enggak bisa dibarengi dengan tidur-tiduran, sambil menyeruput segelas kopi.
Ikut Lomba Online
Di masa pandemi ini banyak perlombaan online yang digelar
secara gratis. Daripada gabut tidak jelas, sebaiknya ikutan lomba online.
Dengan mengikuti lomba berbasis online, banyak yang kita dapat, salah
satunya bersaing dengan orang dari mana saja.
Belanja Online
Jangan khawatir meski dibatasi keadaan. Berbelanja bisa dilakukan
dari rumah. Cukup modal gawai dan internet, kemudian mengunduh aplikasi marketplace
kita sudah bisa membeli apa yang kita inginkan.
Itulah beberapa positifnya dari pandemi, meski sebetulnya masih
banyak lagi. Setidaknya empat hal di atas telah mewakili. Mungkin melihat sisi
negatif atas sesuatu itu penting, akan tetapi berpotensi mengganggu kesehatan
mental kita. Cobalah menggunakan terapi kognitif, dengan cara mencari
alternatif jawaban sebanyak-banyak atas apa yang menimpa kita semua. Agar
menerima keadaan, sebab menerima adalah bagian dari kesehatan. Selamat mencoba. (*)
Pekan Karya ketiga, 10 Juli 2021
Posting Komentar