4 Cara Mengubah Tantangan Jadi Peluang

Oleh: Nurhalimah

https://pixabay.com/id/photos/kantor-bisnis-laki-laki-pengusaha-1209640/
Ilustrasi: Pixabay.com

Masa pandemi adalah masa di mana segala kehidupan berubah. Seharusnya bekerja di kantor, malah di rumah. Biasanya belajar di sekolah, kini di rumah. Dulu rapat saja dilakukan di luar rumah, kini bermodalkan jaringan internet dan media laptop atau gawai, sudah bisa mengadakan rapat. Hal ini sudah berlangsung lama, nyaris hingga hari ini.

Tercatat sejak tanggal 3 Juli 2021 diberlakukan PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Program ini dikeluarkan pemerintah sampai tanggal 20 Juli 2021 dari Jawa hingga Bali. Kemudian semakin diperluas ke 15 wilayah; sebagaimana dilansir dari kompas.com, terdiri dari kota Tanjung Pinang dan Batam (Kepulauan Riau), Kota Singkawang dan Pontianak (Kalimantan Barat), kota Padang (Sumatera Barat), Mataram (NTB), dan kota Medan (Sumatera Utara). PPKM darurat ini dilaksanakan lebih ketat dibandingkan sebelum-sebelumnya. Sebagai salah satu ikhtiar untuk menangani lonjakan sebaran Covid-19.

Selama di rumah pasti kebosanan melanda. Untuk menguranginya kita bisa memanfaatkan tantangan selama PPKM di rumah dengan melakukan beberapa aktivitas yang bermanfaat. Seperti mengerjakan hobi yang bisa dilakukan di dalam rumah, olahraga, membaca buku, dan lainnya. Saya sendiri selama pandemi merasa banyak manfaat yang didapat. Mulai dari bisa berkumpul dengan keluarga di rumah, belajar dari rumah, dan masih banyak lagi.

Belajar Dari Rumah

Sebagai mahasiswa baru, mesti tidak setuju jika kuliah diberlangsungkan secara daring. Namun nyatanya keadaan memaksa untuk menerima. Agar tidak tertular virus Covid-19, maka antisipasi lebih penting daripada terlanjur terpapar. Akan tetapi jika direnungkan kembali, belajar dari rumah khususnya bagi mahasiswa lebih murah. Cukup bermodalkan paket data dan semangat, sudah bisa belajar. Berbeda ceritanya ketika kuliah offline, harus menyewa kamar kos, biaya hidup, dan butuh bensin. Di samping itu belajar di rumah menjadi lebih dekat dengan keluarga. Bagi mahasiswa perantauan, pulang ke rumah sangat jarang. Di saat seperti inilah peluang berkumpul lebih banyak.

Webinar Online

Selain bisa kuliah daring, beragam webinar juga bisa kita akses dengan mudah, bahkan gratis. Cukup mencari informasi mengenai webinar-webinar itu dan menyiapkan kuota, sudah bisa mengakses. Berbeda ketika keadaan tidak pandemi, untuk menghadiri sebuah seminar, kita masih perlu datang ke lokasi. Enggak bisa dibarengi dengan tidur-tiduran, sambil menyeruput segelas kopi.

Ikut Lomba Online

Di masa pandemi ini banyak perlombaan online yang digelar secara gratis. Daripada gabut tidak jelas, sebaiknya ikutan lomba online. Dengan mengikuti lomba berbasis online, banyak yang kita dapat, salah satunya bersaing dengan orang dari mana saja.

Belanja Online

Jangan khawatir meski dibatasi keadaan. Berbelanja bisa dilakukan dari rumah. Cukup modal gawai dan internet, kemudian mengunduh aplikasi marketplace kita sudah bisa membeli apa yang kita inginkan.

Itulah beberapa positifnya dari pandemi, meski sebetulnya masih banyak lagi. Setidaknya empat hal di atas telah mewakili. Mungkin melihat sisi negatif atas sesuatu itu penting, akan tetapi berpotensi mengganggu kesehatan mental kita. Cobalah menggunakan terapi kognitif, dengan cara mencari alternatif jawaban sebanyak-banyak atas apa yang menimpa kita semua. Agar menerima keadaan, sebab menerima adalah bagian dari kesehatan. Selamat mencoba. (*)


Pekan Karya ketiga, 10 Juli 2021

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama