Oleh: Saifuddin
Ilustrasi: Pixabay.com |
Kuukir pelangi di wajahku
Kaulukis laut biru di wajahmu
Kita saling bertemu dalam titik, koma, hingga tanda seru
Kusapa jiwamu dalam sunyi
Kaurengkuh jiwaku dalam sepi
Kita bernyanyi meski hati terbakar api
Kugenggam tanganmu kala hujan
Kau tak melepasnya meski ombak menerjang
Kita adalah jari jemari yang saling berangkulan
Ingatkah kau pada hari yang tandus?
Kala itu suaraku ketus
Lalu mulutmu meletus
Dalam kabut yang tak mampu kita tembus
Ingatkah kau pada awan yang menghitam?
Kala itu aku diam
Lalu kau bungkam meski petir menghujam
Dan tak ada jalan untuk kembali menyulam
Dari kisah kita
Aku memungut kata
Bahwa seperti apa aku berirama
Seperti itulah kau merona
Seperti apa aku menggores luka
Seperti itulah kau meronta
Kama Tadinu Tudanu
Pekan Karya Keempat, 17 Juli 2021
Ditulis untuk memperingati Hari Keadilan
Posting Komentar