Bincang PAP: Menulis Reportase Itu Mudah!

Dokumentasi acara

 “Semua Orang Adalah Reporter”

Penataran Anggota dan Pengurus (PAP) merupakan program kerja rutin yang diselenggarakan oleh bidang kaderisasi FLP Surabaya. Pada kali ini, tema yang dibahas adalah “Reportase ala Bloger”, diisi oleh Lathifah Inten Mahardika dan diikuti oleh lima belas peserta dari FLP Surabaya baik dari anggota maupun pengurus. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Ahad (22/8) ini, dilaksanakan melalui Zoom Meeting. 


Dalam pembukaannya, pemateri menyajikan materi dasar tentang reportase secara singkat.  Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reportase adalah pemberitaan, pelaporan atau laporan kejadian berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan. Dan secara istilah, reportase adalah sebuah kegiatan pemberitaan yang disajikan tentang suatu fakta dari suatu peristiwa yang dilihat secara langsung. Tujuan dari reportase sendiri yaitu untuk mencari atau menguak fakta yang belum diungkapkan secara jelas dan simpang siur serta untuk memberikan informasi yang baru kepada pembaca.


Poster PAP

Selanjutnya pemateri memberikan tata cara melakukan reportase kepada peserta yang hadir. Salah satu yang terpenting dalam melakukan reportase adalah melakukan observasi, yaitu kegiatan pengamatan suatu kegiatan dengan memperhatikan aspek 5W+1H, yatu apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana kegiatan atau peristiwa itu terjadi. Yang kedua yaitu melakukan riset data. Dalam hal ini mencari data pendukung berupa sumber dari literatur atau dokumen kegiatan. Dan yang ketiga yaitu melakukan wawancara untuk memperkuat isi dari reportase yang akan ditulis dan disuguhkan kepada pembaca.


“Semua orang adalah reporter,” ungkap Lathifah. Kegiatan di sekitar kita bisa diberitakan oleh orang-orang yang terlibat saat itu, reportase yang paling utama harus aktual atau terbaru. Jadi seorang penulis reportase apabila ingin menyuguhkannya kepada pembaca haruslah kegiatan yang baru dan hangat agar tidak terasa “basi”. Namun penulisan bahasa perlu diperhatilkan yaitu tidak terlalu mendayu, singkat, padat dan jelas, serta objektif. Bagi seorang bloger, menulis reportase bertujuan untuk mem-branding diri, maka penulisannya biasanya mengutamakan pemilihan judul, paragraf utama yang menarik, serta sorotan yang cukup menarik pembaca agar reportase yang kita tulis bisa sering terbaca. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan tantangan menulis reportase. (*thk)


*Thoriq Kemal.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama