Oleh: Riska Oktvianti
Ilustrasi: Pixabay.com |
Kalian pasti kadang mengalami writer’s block ketika nulis novel fiksi,kan? Aku punya solusi yang sangat tepat. Mau tahu caranya? Aku akan mengenalkan kalian tentang salah satu metode menentukan alur cerita. Khususnya ketika kita menulis novel serial. Apalagi saat ini banyak sekali platform online yang menyediakan banyak peluang bagi penulis untuk mendapatkan cuan atau lebih tepatnya imbalan berupa uang.
Kali ini aku akan membahas dan mengupas tuntas mengenai metode Snowflake. Apa sih itu? Metode Snowflake biasanya dipakai para penulis profesional maupun pemula. Karena metode ini memang paling mudah digunakan sebagai pemetaan sebuah alur cerita.
Metode ini diciptakan oleh Randy Ingermanson. Menurutnya metode ini membagi menjadi empat tahapan utama. Lalu disusun secara mendetail sebelum menuliskan keseluruhan isi cerita. Berikut ini empat tahapan yang harus diperhatikan dalam menulis menggunakan metode Snowflake sebagai berikut:
Penulisan Logline
Logline adalah satu kalimat (hanya satu kalimat) yang menjabarkan apa yang terjadi dalam sebuah cerita yang akan ditulis oleh penulis.
Penulisan Sinopsis
Sinopsis adalah ringkasan yang kamu baca saat ingin tahu sebuah cerita novel fiksi. Tapi sedang tidak punya waktu dan tenaga mengikuti sampai akhir. Hanya memaparkan garis besar yang terjadi dalam cerita tanpa terlalu memaparkan detil.
Penulisan Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan pelaku yang berada dalam cerita terutama dalam sebuah novel. Sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita, atau tokoh ialah pelaku dalam karya sastra.
Penokohan adalah cara pengarangan menggambarkan atau melukiskan tokoh dalam sebuah karya sastra novel yang akan dituliskan. Dalam penokohan, watak atau karakter seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi. Yakni melalui dialog tokoh, penjelasan tokoh dan penggambaran fisik.
Penulisan Kerangka
Dalam penulisan kerangka kita bisa membagi menjadi tiga tahapan yaitu bagian awal, tengah, dan akhir. Pada bagian awal kita akan menciptakan perkenalan tokoh–tokoh dalam cerita novel yang akan kita buat. Kemudian di bagian tengah kita akan percikkan konflik–konflik hingga menuju klimaks. Lalu di bagian akhir seluruh konflik dari mulai konflik kecil hingga utama harus terselesaikan. Buat ending yang sangat berkesan di hati pembaca.
Demikian penjelasan singkat mengenai metode Snowflake bagi kalian yang ingin menulis anti writer’s block. Semoga bisa bermanfaat untuk ke depannya. Terima kasih.
Posting Komentar