Oleh: Ramdani
Ilustrasi: Pixabay.com |
Engkau hadir kala aku hilang arah
Keluar dari sebuah istidraj yang begitu merajam
Setelah puja-puji viral hamba dunia
Bertubi-tubi bak gementam meriam
Engkau laksana keseimbangan
Dalam sebuah detik kesempatan
Sastra surga langit ketujuh yang kau tawarkan
Dalam bait dan larik kau hadirkan seutuh pelukan
Pelukan tersejuk, terlembut dan terbaik
Dalam balutan kata paragraf yang artistik
Walau kusadari tak ada darah genetik
Sebagai pujangga epik nan heroik
Forummu penuh makna hakikat
Lingkar yang kau gelar hingga akhirat
Pena sebagai tentaramu tercetak mengakar kuat
Tegaskan bahwa engkau punya visi misi dahsyat
Sabarmu lunakkan hatiku
Ampunmu untuk kelas-kelas terlambatku
Pujimu untuk kreasi biasaku
Doa baikmu untuk segala dosa, dusta, khilaf ceritaku
Terimakasih kuucapkan
Dari awal hingga akhir pertemuan
Semoga cerita kita tak lekang oleh zaman
Hingga ujung waktu kita tertakdirkan
Posting Komentar